
UNMAHA Jalin MoU dengan 8 Institusi Dunia Kerja, Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
JAKARTA, BERNAS.ID – Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) resmi menjalin kerja sama dengan delapan institusi dunia kerja dalam rangka memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan kebutuhan industri. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan dalam rangkaian Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Tahun Ajaran 2024–2025 di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).
Rektor UNMAHA, Ir. Tri Atmodjowati, M.M, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan komitmen nyata kampus untuk memastikan lulusan tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga siap memasuki dunia kerja. “Kami ingin Mahakarya Asia bukan hanya mencetak lulusan, tapi mencetak masa depan. Dan itu hanya bisa jika dunia kampus terhubung langsung dengan dunia nyata,” ujar Tri.
Delapan institusi yang terlibat dalam kerja sama ini berasal dari berbagai sektor strategis. Pertama, UNMAHA bekerja sama dengan Politeknik TAKUMI terkait penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya institusi. Selanjutnya, kerja sama dengan PT. Global Transforme Nusantara dilakukan dalam bentuk kolaborasi pelaksanaan layanan program pendidikan dan pelatihan.
Kemudian, UNMAHA juga menggandeng JIA Pradana untuk penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi di bidang hospitality, pariwisata, dan teknologi informasi. Sementara itu, dengan Indonesian Professional Speakers Association (IPSA), kerja sama difokuskan pada program pendidikan, pelatihan, dan edukasi publik.
Tak kalah penting, UNMAHA menjalin kemitraan dengan Pusat Pengembangan Logistik dan Bisnis (Goisto Consulting) untuk program konsultasi dan pelatihan non-degree yang mencakup sertifikasi BNSP serta pelatihan soft skills, khususnya terkait SDM. Kerja sama serupa juga dilakukan bersama PT. Widyanata Mitra Korpora, yang akan fokus pada konsultasi masalah HR dan penguatan soft skills bagi mahasiswa dan lulusan.
Sementara itu, PT. Yumna Utama Kinerja (CoachingYuk) akan menjadi mitra dalam pengembangan program coaching karier serta mentoring bagi mahasiswa dan masyarakat umum, khususnya dalam bidang bisnis dan manajemen. Terakhir, UNMAHA menjalin kerja sama dengan Paxcis Identity terkait pelaksanaan program coaching dan mentoring.
Tri Atmodjowati berharap, melalui kemitraan ini, para mahasiswa dan alumni UNMAHA memiliki jalur yang lebih jelas dalam menghadapi dunia kerja. “Kami tidak ingin lulusan kami kebingungan setelah wisuda. Kami siapkan jalurnya dari awal, dengan mitra-mitra industri yang relevan dan kredibel,” tegasnya.
Penandatanganan kerja sama ini menjadi langkah awal UNMAHA dalam memantapkan diri sebagai kampus yang berorientasi pada konektivitas industri dan peningkatan kualitas lulusan secara berkelanjutan.
Sementara Ketua Umum IPSA, Doony De Keizer, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peningkatan soft skills seperti komunikasi publik dan keterampilan presentasi digital bagi lulusan sarjana.
“85% kesuksesan dalam dunia kerja ditentukan oleh soft skills, termasuk komunikasi dan kemampuan berbicara di depan umum,” ujar Doony. “Saya bangga bisa menjalin kerja sama dengan UNMAHA. Ini adalah bentuk nyata jawaban atas tantangan dunia kerja yang tadi juga disampaikan oleh Coach Hany.”
Doony menyampaikan bahwa IPSA akan mendukung pengembangan kurikulum dan pelatihan keterampilan komunikasi digital bagi mahasiswa dan lulusan UNMAHA. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan lulusan menghadapi dunia profesional dengan mentalitas unggul dan kemampuan komunikasi yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Kami akan melahirkan berbagai program peningkatan kompetensi dalam bidang digital speaking, public presentation, hingga communication for business. Karena hari ini, semua sudah terhubung secara digital. Dunia kerja tidak hanya butuh ijazah, tapi juga cara kita menyampaikan gagasan,” pungkasnya. (DID)